Pengertian
Komunikasi
Komunikasi
merupakan sebuah proses dinamika yang secara jelas dipakai dlam seuah
organisai. Penyampaiaan informasi yang akurat dan pemahaman atas informasi dari
satu unit ke unit tidak hanya vita dalam perumusan dan implementasi
tujua-tujuan organisasional tapi juga merupakan peralatan dan sarana penting
melalui mana kegiatan-kegiatan organisasional.
Menurut para
ahli definisi komunikasi seagai berikut:
James A.F.
Stoner & Charles Wankel (1989)
komunikasi ialah satu cara manusia berhubungan yang
melibatkan pengertian atau maksud, dengan syarat mereka perlu setuju dengan
definisi istilah-istilah yang digunakan berdasarkan sesuatu yang simbolik
seperti isyarat, huruf, nomor, dan perkataan yang melambangkan atau menyerupai
ide-ide yang dapat menyampaikan maksud
menurut Keith
Davis
komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari orang ke orang
lain.
Chester I
barnard
Komunikasi
adalah alat dimana orang-orang bersangkutan saling berhubungan satu sama lain
dalam suatu organisai untuk mencapai tujuan umum.
Koontz
O’Donnell
Komunikasi
adalah sebagai suatu pemindahan informasi dari suatu orang ke orang lain.
Sedangkan
secara umum komunikasi merupakan sebuah usaha mendorong orang lain
menginterpretasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang
mempunyai pendapat terseut. Dengan komunikasi diharapkan akan terperoleh titik
kesamaan fikiran. Kemungkinan jika salah atau kurang sempurnanya penyampaian
akan mencegah hal yang tidak sepandannya dalam sebuah organisai.
Seperti
memimpin, pasti kita akan mencapai dan melaksanakan apa yang akan kita
kehendaki. Melaksanakannya tidak selalu menghalalkan segala cara, kita mampu
untuk erinteraksi dan memahami pemikiran dari orang yang menerima informasi.
Kemudian informasi yang dierikan haruslah jelas dan singkat untuk menghindari
informasi yang tidak baik dan akan menjadi issu atau kata burung.
Konteks Komunikasi, Tipe-tipe Komunikasi, dan pengaruh Utama pada
Transmisi Informasi
|
||
Konteks
Komunikasi
|
Tipe
Komunikasi
( Tingkatan
Analisi)
|
Pengaruh-pengaruh
Utama pada Transmisi Informasi
|
Independen dari ( tidak pergantung kepada) organisasi
|
a.
Antara
priadi
|
a.
Perwujudan
kognifikan, dan aturan-aturan dan norma-norma sosial
|
Dalam organisasi
|
a.
Antara
priadi
b.
Antara
unit kerja
|
a.
Aturan-aturan
dan norma-norma organisasional ditamah norma-norma sosial yang dapat
diterapkan
b.
Hubungan-hubungan
antar departemen, akibat-akibat agregrat pertukaran informasi
|
Eksternal ke organisai individual
|
a.
Antara
organisai
b.
Organisai
lingkungan
|
a.
Hubungan-hubungan
diantara erbagai organisai
b.
Komponen-komponen
lingkungan
|
sumer : K.H.
Roberts et.al.,”Organizional Theory and Organizational Communication : A
Communication Failure?” Human relations 27 (1974), hal 515.
Pola dan Proses
Komunikasi
Didalam sebuah
organisasi pastinya dibutuhkan sebuah informasi. Dari sebuah informasi yang
mereka peroleh, menjadikan sebuah acuan untuk merencanakan dan melasanakan
kegiatan organisasi tersebut. Seiring
denganberkembangnya organisai kebutuhan informasi juga bertambah. Fase ekstensif biasanya menjadi awal mula berkembangnya
informasi, dimana perkembangan informasinya sangatlah cepat secara kuantitatif.
Sebuah mula organisasi yang cukup baik, mereka menggunakan segala bentuk
sarana yang mutahir pada saat itu untuk mencapai berbagai informasi yang mereka
butuhkan dan akan mereka proses untuk memajukan organisasinya. Setelah tercapai
secara kuantitatif barulah fase intensif
akan berjalan. Fase ini merukapan titik perkembangan informasi secara kualitatif. Sebuah fase yang mendorong
organisai untuk maju menjadi yang terdepan. Tetapi , jika sebuah organisai
tidak dapat untuk menghandle kebutuhan informasinya dengan cukup baik, maka
akan ada besar kemungkinan koordinasi dalam organisasinya akan mengalami kesulitan:
pemimpin mengahadapi bebean kelebihan informasi, kesulitan penyimpanannya,
gangguan dalam proses umpan-balik, gangguan dalam waktu pelepasan infromasi dan
peman faatan tak efektif dalam jaringan konikasi yang ada.
Sebagai sebuah
acuan dasar untuk melaksanakan infromasi ini. Ada syarat-syarat untuk melakukan
komunikasi antara 2 orang atau lebih. Adapun syaratnya:
1.
Jelas : dinyatakan kedalam bahasa yang dimengerti oleh si penerima
berita.
2.
Tepat : dalam hal orang yang dituju untuk diberi berita atau informasi
yang perlu disampaikan.
3.
Sasaran : tujuan pemberian berita atau informasi sebaiknya sesuai dengan
yang diharapkan si pengirim.
Biasanya orang
yang melakukan komunikasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda, tergantung dari
maksud pribadi seseorang. Oleh karena itu, orang perlu untuk merencanakan
teknologi komunikasi yang dipakai agar sesuai dengan kebutuhan, terutama
untuk memperlancar proses pengambilan
keputusan. Orang dapat menggunakan sarana sederhana, mekanisasi, dan
otomatisasi (komputerisasi). Tentu saja pertimbangan biaya juga analisa
manfaatnya dapat diterapkan untuk pemilihan system komunikasi ini.
Bentuk
komunikasi antara lain:
1.
One
Way Traffic : komunikasi satu arah yang artinya sebuah konunikasi yang tidak
memerlukan umpan balik. Biasanya komunikasi ini dipakai untuk memberikan
informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan.
2.
Two
Way Traffic : komunikasi ini terjadi ketika pembicara dan penerima sama-sama
aktif dalam berinteraksi.
3.
Komunikasi
lebih dari 2 orang. Menurut J E Waltes dalam organisai bias dicari berapa
jumlah tata hubungan yang terjadi kalau penambahan jumlah orang yang melakukan
komunikasi terus bertambah. Adapun cara untuk mencarinya adalah:
R = N ( N – 1 )
R adalah Relationship,
sebagai tata hubungan orang dalam konunikasi.
N adalah jumlah orang yang berkomunikasi.
Dalam artian
rumus diatan menjelaskan secara matematis bahwa jumlah tata arus hubungan yang
ada dalam suatu organisai sama dengan jumlah orang-orang yang ada dalam
oraganisasi dikalikan jumlah orang tersebut dikurang satu.
Proses
Komunikasi
Dalam sebuah
proses komunikasi ada beberapa unsur: pengirim berita, sarana pengiriman
berita, dan penerima berita. Pengirim
berita adalah orang yang bermaksud menyampaikan sebuah informasi kepada orang
lain. Dengan berbagai macam cara yang digunakan untuk menyampaikan informasinya
asalkan sudah memenuhi syarat-syarat yang telah di sebutkan sebelumnya. Sarana
komunikasi adalah saluran serta
mekanisme yang dipergunakan untuk menyalurkan tanda-tanda. Penerima menerima
tanda yang dikirim dan menerjemahkan untuk dirinya. Bila tanda tersebut
membingungkan dan tak jelas maka tak ada komunikasi.
Ada beberapa
bentuk proses komunikasi, antara lain:
1.
Komunikasi langsung :
biasanya komunikasi ini berhadapan langsung antara penyampai dan penerima
informasi.
2.
Komunikasi tidak langsung :
komunikasi ini terjadi jika si pembicara hanya menyampaikannya secara tertulis
dan tidak berhadapan langsung kepada penerima. Komunikasi ini mengakibatkan
umpan balik akan tertunda.
3.
Komunikasi horizontal :
komunikasi ini dilakukan untuk menjalin hubungan baik atau koordinasi dalam
bekerja sama.
4.
Komunikasi formal :
konunikasi ini berlangsung dalam sebuah organisai yang disesuaikan secara
urutan/tingkatan dalam struktur.
5.
Komunikasi informal (The Grapevine) : komunikasi ini biasanya beredar melalui desas-desus, kabar angin,
issu dari mulut ke mulut. Biasanya kebenaran informasi ini kurang meyakinnkan.
Maka dalam hal ini seorang pemimpin haruslah menyampaikan informasi formalnya
agar jelas keberadaan organisani yang dipimpin.
Dalam sebuah
komunikasi diharapkan melakukan seperti apa yang dikehendaki. Dengan komunikasi
diharapkan pula agar segala ketidakpastian menjadi pasti dan orang melakukan
kegiatan tanpa keragu-raguan, dan diperoleh replikasi ingatan sehingga
oranglain dapat memperoleh kepastian dalm melaksanakan tindakan yang
dikehendaki.
Oleh karena itu
perlu adanya pengertian dan konsep
informasi dari orang yang menerima informasi. Dengan demikian kegiatan mencapai
tujuan dapat lebih efisien dan efektif.
Macam-macam
Tujuan Komunikasi
Menurut March dan Simon (organization : 1958) tujuan komunikasi dapat digolongkan
kedalam:
1.
Komunikasi
untuk kegiatan yang tidak terprogram; termasuk segala percakapan serta usaha
mendenganlan apa yang dilakukan perseorangan yang tak berhubungan dengan tujuan
organisasi atau tugas pekerjaan. Misalnya saja, desas-desus, kata burung dan
percakapan kelompok informal.
2. Komunikasi
memulai dan menciptakan program ; termasuk usaha menyesuaikan dan mengkoordinasikan
program.
3.
Komunikasi
yang memberikan data penerapan strategi.
4.
Komunikasi
untuk menimbulkan program, dan komunikasi untuk motivasi orang melaksanakan
program.
5.
Komunikasi
yang memberikan informasi tentang hasil kegiatan, dan informasi umpan balik
untuk pengawasan
Kalau
digambarkan maka butir komunikasi organisai meliputi 1 diatas butir 2,3,4 dan
5.