Wednesday, October 1, 2014

Wireless

Friska Nursetiawan
17111975 / 4KA41
Guna Tugas Pengantar Telematika
Dosen : Rifki Amalia, SKom., MMSI
Homepage : http://rifkia.staff.gunadarma.ac.id/

Pendahuluan
Mekanisme telekomunikasi nirkabel (wireless) memungkinkan komunikasi jarak jauh dengan lokasi yang tidak mungkin atau relatif sulit untuk dihubungkan dengan kabel, misalnya dalam bentuk pemancar/penerima radio, pengendali jarak jauh, jaringan komputer nirkabel. Umumnya telekomunikasi nirkabel menggunakan sarana gelombang elektromagnetik (misalnya laser, cahaya, frekuensi radio (RF)) atau gelombang suara untuk mentransfer informasi tanpa menggunakan kabel.

Jasa Nirkabel (wireless)
Contoh umum peralatan nirkabel termasuk:
·         Telemetri kontrol dan sistem kontrol lalu lintas
·         Inframerah dan ultrasonik perangkat remote control
·         Modulasi cahaya sistem laser untuk titik ke titik komunikasi
·       Profesional LMR (Land Mobile Radio) dan SMR (Khusus Handphone Radio ) biasanya digunakan oleh bisnis, industri dan entitas Keselamatan Publik.
·     Konsumen Dua cara radio FRS termasuk Keluarga Radio Service , GMRS (Global Medium Radio Service) dan band Warga ("CB") radio.
·         Para Amatir Radio Service (Ham radio).
·         Konsumen dan profesional kelautan VHF radio .
·         Airband dan radio navigasi peralatan yang digunakan oleh penerbang dan kontrol lalu lintas udara.
·         Telepon selular dan pager: menyediakan konektivitas untuk portabel dan aplikasi mobile, baik pribadi dan bisnis.
·         Global Positioning System (GPS): memungkinkan pengemudi mobil dan truk, kapten kapal dan kapal, dan pilot pesawat untuk memastikan lokasi mereka di mana saja di bumi
·         Peripheral komputer nirkabel: mouse nirkabel adalah contoh yang umum, keyboard dan printer juga dapat dihubungkan ke komputer melalui teknologi menggunakan nirkabel seperti Wireless USB atau Bluetooth
·         Telepon nirkabel set: ini adalah terbatas jarak perangkat, tidak menjadi bingung dengan ponsel.
·         Televisi satelit : Apakah siaran dari satelit di orbit geostasioner . Layanan khas menggunakan satelit siaran langsung untuk menyediakan beberapa televisi saluran untuk pemirsa.

Jaringan nirkabel (wireless)
Jaringan nirkabel (yaitu berbagai jenis tanpa izin 2,4 GHz perangkat WiFi) digunakan untuk memenuhi kebutuhan banyak. Mungkin penggunaan paling umum adalah untuk menghubungkan pengguna laptop yang melakukan perjalanan dari lokasi ke lokasi. Penggunaan lain yang umum adalah untuk jaringan mobile yang terhubung melalui satelit. Sebuah metode transmisi nirkabel adalah pilihan yang logis untuk jaringan segmen LAN yang sering harus mengubah lokasi. Situasi berikut membenarkan penggunaan teknologi nirkabel:

·         Untuk rentang jarak di luar kemampuan kabel yang khas,
·         Untuk menyediakan link komunikasi cadangan jika terjadi kegagalan jaringan normal,
·         Untuk menghubungkan workstation portabel atau sementara,
·         Untuk mengatasi situasi di mana kabel normal adalah sulit atau finansial tidak praktis, atau
·         Untuk jarak jauh menghubungkan pengguna ponsel atau jaringan.

Mode
Komunikasi nirkabel dapat melalui:

  • ·         Radio frekuensi komunikasi
  • ·       Microwave komunikasi, misalnya jarak line-of-sight melalui antena sangat terarah, atau jarak pendek komunikasi,
  • ·   inframerah (IR) komunikasi jarak pendek, misalnya dari komsumen IR perangkat seperti remote kontrol atau melalui Inframerah Data Asosiasi (IrDA)

Aplikasi mungkin melibatkan point-to-point komunikasi , point-to-multipoint komunikasi , penyiaran , jaringan selular dan jaringan nirkabel.

Cordless
Wireless atau yang sering disebut juga nirkabel "tanpa kabel", yang umumnya digunakan untuk merujuk kepada perangkat listrik atau elektronik bertenaga yang mampu beroperasi dari sumber listrik portabel (misalnya baterai) tanpa kabel atau kabel untuk membatasi mobilitas perangkat nirkabel melalui sambungan ke catu daya listrik. Beberapa perangkat nirkabel, seperti telepon tanpa kabel, nirkabel juga dalam arti bahwa informasi ditransfer dari telepon tanpa kabel ke unit dasar telepon yang melalui beberapa jenis nirkabel link komunikasi . Hal ini menyebabkan beberapa perbedaan dalam penggunaan istilah "tanpa kabel", misalnya di Digital Enhanced Cordless Telecommunications.

Sejarah Wireless
Fotofon
Bell and Tainter's photophone, of 1880.
Percakapan telepon nirkabel pertama di dunia terjadi pada tahun 1880, ketika Alexander Graham Bell dan Charles Sumner Tainter ditemukan dan dipatenkan photophone, telepon yang dilakukan percakapan audio yang dimodulasi secara nirkabel melalui berkas cahaya (yang adalah proyeksi sempit gelombang elektromagnetik). Dalam era jauh bila utilitas belum ada untuk menyediakan listrik , dan laser bahkan tidak dipahami dalam fiksi ilmiah , tidak ada aplikasi praktis untuk penemuan mereka, yang sangat dibatasi oleh ketersediaan dari kedua sinar matahari dan cuaca yang baik. Serupa dengan ruang komunikasi gratis optik, photophone juga membutuhkan garis yang jelas terlihat antara pemancar dan penerima. Akan beberapa dekade sebelum prinsip-prinsip photophone menemukan aplikasi pertama mereka praktis dalam komunikasi militer dan kemudian di komunikasi serat optik.

Awal kerja nirkabel
David E. Hughes mentransmisikan sinyal radio lebih beberapa ratus meter melalui pemancar jarum jam mengetik pada tahun 1879. Karena ini adalah sebelum pekerjaan Maxwell dipahami, sezaman Hughes dipecat prestasinya sebagai sekadar "Induksi". Pada tahun 1885, TA Edison menggunakan magnet vibrator untuk transmisi induksi. Pada 1888, Edison dikerahkan sistem sinyal pada Railroad Lehigh Valley. Pada tahun 1891, Edison memperoleh paten nirkabel untuk metode ini menggunakan induktansi (US Patent 465.971).

Dalam sejarah teknologi nirkabel, demonstrasi teori gelombang elektromagnetik oleh Heinrich Hertz pada tahun 1888 adalah penting. Teori gelombang elektromagnetik diperkirakan dari penelitian James Clerk Maxwell dan Michael Faraday. Hertz menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik dapat ditularkan dan menyebabkan untuk melakukan perjalanan melalui ruang di garis lurus dan bahwa mereka dapat diterima oleh peralatan eksperimen. Percobaan tidak ditindaklanjuti oleh Hertz. Jagadish Chandra Bose sekitar ini waktu mengembangkan perangkat nirkabel deteksi dini dan membantu meningkatkan pengetahuan tentang gelombang elektromagnetik panjang milimeter. Aplikasi praktis dari komunikasi radio nirkabel dan teknologi radio remote control yang diterapkan oleh penemu kemudian, seperti Nikola Tesla .

Radio

Marconi did transmit the first radio signal across the Atlantic.
The "nirkabel" mulai dipakai istilah umum untuk merujuk ke penerima radio atau transceiver (penerima tujuan ganda dan perangkat pemancar), menetapkan penggunaan dalam bidang telegrafi nirkabel sejak dini, sekarang istilah ini digunakan untuk menggambarkan koneksi nirkabel modern seperti seperti pada jaringan selular dan internet broadband nirkabel. Hal ini juga digunakan dalam pengertian umum untuk mengacu pada setiap jenis operasi yang diimplementasikan tanpa menggunakan kabel, seperti "remote control nirkabel" atau "transfer energi nirkabel", terlepas dari teknologi tertentu (misalnya radio , inframerah , ultrasonik ) yang digunakan. Guglielmo Marconi dan Karl Ferdinand Braun dianugerahi Hadiah Nobel bidang Fisika pada tahun 1909 untuk kontribusinya bagi telegrafi nirkabel.

Spektrum elektromagnetik
Cahaya, warna, AM dan radio FM, dan perangkat elektronik memanfaatkan spektrum elektromagnetik. Frekuensi dari spektrum radio yang tersedia untuk digunakan untuk komunikasi diperlakukan sebagai sumber daya publik dan diatur oleh organisasi nasional seperti Komisi Komunikasi Federal di Amerika Serikat, atau Ofcom di Inggris. Ini menentukan rentang frekuensi yang dapat digunakan untuk tujuan apa dan oleh siapa. Dengan tidak adanya kontrol atau pengaturan alternatif seperti spektrum elektromagnetik privatisasi, kekacauan mungkin timbul jika, misalnya, maskapai penerbangan tidak memiliki frekuensi spesifik untuk bekerja di bawah dan radio amatir Operator yang mengganggu kemampuan pilot untuk mendaratkan sebuah pesawat. Komunikasi nirkabel mencakup spektrum dari 9 kHz sampai 300 GHz. Henreich Hertz adalah penemu dari gelombang elektromagnetik, itu memberi platform untuk penemuan lebih lanjut dalam komunikasi nirkabel.

Aplikasi teknologi nirkabel
Telepon Genggam
Salah satu contoh paling terkenal dari teknologi nirkabel adalah ponsel, juga dikenal sebagai telepon selular, dengan lebih dari 4,6 miliar langganan bergerak seluler di seluruh dunia pada akhir 2010. Ponsel ini nirkabel menggunakan gelombang radio untuk memungkinkan mereka pengguna untuk melakukan panggilan telepon dari banyak lokasi di seluruh dunia. Mereka dapat digunakan dalam jangkauan situs telepon selular digunakan untuk rumah peralatan yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima sinyal radio dari instrumen ini.

Wireless komunikasi data
Wireless komunikasi data adalah komponen penting dari komputasi mobile. Teknologi yang tersedia berbagai berbeda dalam ketersediaan lokal, jangkauan cakupan dan kinerja, dan dalam beberapa keadaan, pengguna harus dapat menggunakan jenis koneksi beberapa dan beralih antara mereka. Untuk menyederhanakan pengalaman bagi pengguna, perangkat lunak koneksi manajer dapat digunakan, atau mobile VPN dikerahkan untuk menangani beberapa sambungan sebagai, aman tunggal jaringan virtual . teknologi Pendukung meliputi:

Wi-Fi adalah nirkabel jaringan area lokal yang memungkinkan perangkat komputasi portabel untuk terhubung dengan mudah ke Internet. Standar sebagai IEEE 802.11 a, b, g, n, Wi-Fi pendekatan kecepatan beberapa jenis kabel Ethernet . Wi-Fi telah menjadi standar de facto untuk akses di rumah pribadi, di dalam kantor, dan di hotspot publik. Beberapa bisnis pelanggan mengenakan biaya bulanan untuk layanan, sementara yang lain telah mulai menawarkan secara gratis dalam upaya untuk meningkatkan penjualan barang mereka.

Selular layanan data menawarkan jangkauan dalam jarak 10-15 mil dari terdekat situs sel. Kecepatan telah meningkat sebagai teknologi telah berkembang, dari teknologi sebelumnya seperti GSM, CDMA dan GPRS, untuk 3G jaringan seperti W-CDMA, EDGE atau CDMA 2000.

Handphone Satelit Komunikasi dapat digunakan di mana koneksi nirkabel lainnya tidak tersedia, seperti di daerah pedesaan sebagian besar atau lokasi terpencil. Satelit komunikasi sangat penting untuk transportasi, penerbangan, maritime dan militer.

Transfer energi Wireless
Transfer energi nirkabel adalah proses dimana energi listrik yang ditransmisikan dari sumber listrik ke beban listrik yang tidak memiliki sumber daya built-in, tanpa menggunakan kabel interkoneksi.

Perangkat Komputer antarmuka
Menjawab panggilan pelanggan frustasi dengan kekacauan kabel, banyak manufaktur peripheral komputer beralih ke teknologi nirkabel untuk memuaskan basis konsumen mereka. Awalnya unit ini digunakan besar, transceiver yang sangat terbatas untuk menengahi antara komputer dan keyboard dan mouse, namun generasi yang lebih baru telah menggunakan kecil, perangkat berkualitas tinggi, beberapa bahkan menggabungkan Bluetooth . Sistem ini telah menjadi begitu di mana-mana bahwa beberapa pengguna telah mulai mengeluh tentang kurangnya peripheral kabel. Perangkat nirkabel cenderung memiliki waktu respon sedikit lebih lambat dari rekan-rekan mereka kabel, namun kesenjangan yang menurun. Kekhawatiran tentang keamanan keyboard nirkabel muncul pada akhir 2007, ketika terungkap bahwa implementasi Microsoft enkripsi dalam beberapa dari 27 model MHz adalah sangat tidak aman.

Kategori implementasi nirkabel, perangkat dan standar
Radio sistem komunikasi
Penyiaran
Radio amatir
Land Mobile Radio atau Radio Professiona : TETRA, P25, OpenSky, EDACS, DMR, dPMR
Telepon cordless: DECT (Digital Enhanced Cordless Telecommunications )
Jaringan seluler: 0G, 1G, 2G, 3G, 3G luar (4G), nirkabel masa depan
Daftar teknologi yang sedang berkembang
Jarak pendek point-to-point komunikasi: mikrofon nirkabel , Remote kontrol , IrDA , RFID (Radio Frequency Identification) , TransferJet , Wireless USB , DSRC (Dedicated Komunikasi Short Range) , EnOcean , Near Field Communication
Wireless sensor jaringan : ZigBee , EnOcean ; jaringan area pribadi , Bluetooth , TransferJet , Ultra-wideband (UWB dari WiMedia Aliansi ).

Jaringan nirkabel : Wireless LAN (WLAN), ( IEEE 802.11 dicap sebagai Wi-Fi dan HiperLAN ), Wireless Networks Metropolitan Area (WMAN) dan (LMDS, WiMAX, dan [[HiperMAN)

Sumber:

Arsitektur Client Server

Friska Nursetiawan
17111975 / 4KA41
Guna Tugas Pengantar Telematika
Dosen : Rifki Amalia, SKom., MMSI
Homepage : http://rifkia.staff.gunadarma.ac.id/

Arsitektur Client Server
Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi (server komunikasi)

Dibagi dalam 2 bagian Arsitektur yaitu :
1.      Arsitektur Client Side
Merujuk pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi eksekusi client dan contoh dari sisi penyimpanan pada client adalah cookie.
Karakteristik :
- Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
- Menunggu dan menerima balasan.
- Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
- Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.

2.      Arsitektur Server Side
Pada server side, ada sebuah server Web khusus yang bertugas mengeksekusi perintah dengan menggunakan standar metode HTTP. Misalnya penggunaan CGI script pada sisi server yang mempunyai tag khusus yang tertanam di halaman HTML. Tag ini memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi.
Karakteristik :
- Menunggu permintaan dari salah satu client.
- Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
- Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.

Dibawah ini merupakan penjelasan tentang beberapa kolaborasi arsitektur sisi client dan sisi server yang dibagi atas 3 jenis kolaborasi, yaitu:
 1. Arsitektur Single- Tier
Arsitektur Single- Tier adalah semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Sederhana dan alternatifnya sangat mahal. Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
2. Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur Two-tier, antarmukanya terdapat pada lingkungan desktop dan sistem manajemen database biasanya ada pada server yang lebih kuat yang menyediakan layanan pada banyak client. Pengolahan informasi dibagi antara lingkungan antarmuka sistem dan lingkungan server manajemen database.
3. Arsitektur Three-tier

Arsitektur Three-Tier diperkenalkan untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan antara sistem user interface lingkungan client dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server. Middleware menjalankan fungsi dari antrian, eksekusi aplikasi dan database staging

Sumber:

Layanan Telekomunikasi

Friska Nursetiawan
17111975 / 4KA41
Guna Tugas Pengantar Telematika
Dosen : Rifki Amalia, SKom., MMSI
Homepage : http://rifkia.staff.gunadarma.ac.id/

Adapun layanan-layanan yang ada dalam telematika meliputi :

1. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat
Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
Contohnya :
– Navigation assistant (real-time traffic information)
– Weather, stock information
– Entertainment and M-Commerce.

2. Layanan Telematika di bidang Keamanan
Layanan telematika juga dimanfaatkan pada sector-sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian melalui email atau website . Semoga saja daerah-daerah lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi telematika seperti halnya Polda Jatim agar terciptanya negara Indonesia yang aman serta disiplin.
Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik, tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi. Di samping itu, diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.
Contohnya :
– Emergency rescue with 911
– Car location tracing (thief-proof)

3. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
1. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.

2. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.

3. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.

Contoh telekomunikasi dalam layanan Context Aware dan Event-Based :
– Vehicle Diagnostic Service
– Car Insurance based on driving statistic

4. Layanan Perbaikan sumber   (Resource Discovery Service)
Layanan telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery Service (RDS) adalah layanan untuk penemuan layanan utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
Contohnya :
-Yellow pages service

Teknologi yang terkait interface telematika
Interface telematika adalah atribut sensor dari pertemuan sistem jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang berhubungan dengan pengoperasian oleh pengguna. Ada 6 buah teknologi yang terkait dengan interface telematika, yaitu:

1. Head up display sistem
Head-up display, atau disingkat HUD, adalah setiap tampilan yang transparan menyajikan data tanpa memerlukan pengguna untuk melihat diri dari sudut pandang atau yang biasa

2. Tangible user interface
Tangible User Interface (TUI) adalah sebuah antar muka pengguna di mana seseorang berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Sebuah TUI adalah salah satu teknologi dimana pengguna berinteraksi dengan sistem digital melalui manipulasi obyek fisik terkait dan langsung mewakili kualitas sistem tersebut.

3. Computer vision
Computer Vision adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar.

4. Browsing audio data
Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera. Sebuah komputer lokal digabungkan ke LAN (local area network) untuk mendeteksi IP kamera.

5. Speech recognition
Speech Recognition adalah proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan dengan melakukan konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh audio device (perangkat input suara). Speech Recognition juga merupakan sistem yang digunakan untuk mengenali perintah kata dari suara manusia dan kemudian diterjemahkan menjadi suatu data yang dimengerti oleh komputer.

6. Speech Synthesis

Speech synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech). Transformasi ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan pengucapan bahasa.

Sumber:

Telekomunikasi

Friska Nursetiawan
17111975 / 4KA41
Guna Tugas Pengantar Telematika
Dosen : Rifki Amalia, SKom., MMSI
Homepage : http://rifkia.staff.gunadarma.ac.id/

Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Pertama kali istilah Telematika digunakan di Indonesia adalah pada perubahan pada nama salah satu laboratorium telekomunikasi di ITB pada tahun 1978. Cikal bakal Laboratorium Telematika berawal pada tahun 1960-an. Sempat berganti-ganti nama mulai dari Laboratorium Switching lalu Laboratorium Telekomunikasi Listrik. Seiring perjalanan waktu dan tajamnya visi para pendiri, pada tahun 1978 dilakukan lagi perubahan nama menjadi Laboratorium Telematika. Ketika itu, nama Telematika tidak sepopuler seperti sekarang. Pada tahun 1978 itulah, di Indonesia, istilah Telematika pertama kali dipakai.

Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).

Salah satu milis internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika. Dari milis inipun tidak ada penjelasan mengapa milis ini bernama telematika, yang jelas arsip pertama kali tercatat dikirimkan pada tanggal 15 Juli 1999. Dari hasil pencarian di arsip mailing list Telematika saya menemukan salah satu ulir diskusi menarik (membutuhkan login) tentang penamaan Telematika yang dikirimkan oleh Paulus Bambang Wirawan. Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
·         Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
·         Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
·         Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).

1. Peranan Telematika dalam Kehidupan Sehari – hari.

Penggunaan istilah telematika sendiri mungkin lebih akrab di telinga masyarakat umum dalam ranah hukum. Istilah ini, sering digunakan karena dianggap dapat membantu untuk mengungkap kebenaran dari suatu barang bukti, khususnya barang bukti yang berkaitan dengan media teknologi informasi, seperti video dan foto. Sehingga sangat membantu proses penyidikkan yang dilakukan oleh penegak hukum. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu sempat muncul beberapa video asusila yang cukup menarik perhatian masyarakat. Apakah benar video tersebut dapat diterima kebenarannya? Disinilah salah satu kegunaan telematika. Melalui analisa-analisa dari sisi telematika maka dapat diketahui kebenaran dari video asusila tersebut.

Bidang yang terkait dengan Telematika

Saat ini Telematika muncul sebagai bidang ilmu yang memfokuskan pada peningkatan interaksi di antara manusia atau proses melintasi jarak dan waktu melalui aplikasi Information and Communications Technology (ICT).Contohnya saja E-commerce Salah satu bidang yang di cakup dalam penerapan ilmu telematika adalah bidang ekonomi.

·         E-Government ( admnistrasi pemerintahan secara elektronik ) adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Contoh nyata dari program e-government ini adalah adanya badan khusus yang mengurus hal – hal berkaitan dengan telematika yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesi (TKTI). Tim ini bertugas untuk mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori kegiatan dalam rangka meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia.
·         E-commerce ( transaksi jual beli secara elektronik ) merupakan suatu proses pembelian, penjualan, mentransfer, atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan komputer termasuk internet.
·         E-learning ( pendidikan terbuka dengan metode jarak jauh ) merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya.
·         Semua itu mungkin telematika berbasis web, sedangkan diluar itu masih banyak lagi, seperti GPS ( Global Positioning System ), kompas digital, sistem navigasi dan lain sebagainya.
Mengingat besarnya penggunaan telematika dalam berbagai bidang, maka akan banyak memberikan dampak luas bagi masyarakat umum, khususnya dalam effisiensi waktu produktif, pemerataan distribusi, menyuguhkan banyak pilihan telematika dan sebagainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanpa disadari telematika sebenarnya telah hidup dalam kegiatan sehari-hari masyarakat banyak apa lagi jika mengingat semakin pesatnya perkembangan teknologi, maka dampak dari telematika ini akan semakin besar pula.

Peran Teknologi Telematika dalam Kepemimpinan Bangsa

Pada saat ini bangsa kita sedang dalam tahapan rekonstruksi setelah mengalami krisis ekonomi, sosial, dan politik yang terburuk pada tiga tahun terakhir ini. Kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga formal amat tipis, bahkan kepercayaan antar kelompok-kelompok dalam masyarakatpun terkikis. Sedangkan gejala disintegrasi bangsa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita. Upaya rekonstruksi diharapkan dapat membawa bangsa kita menjadi suatu masyarakat madani yang bersatu dalam negara Republik Indonesia.
Memasuki milenium ketiga, globalisasi yang semula merupakan suatu kecenderungan telah menjadi suatu realitas, sedangkan alternatifnya adalah pengucilan dari kancah pergaulan antar bangsa. Globalisasi menuntut adanya berbagai macam standar, pengaturan, kewajiban, dan sekaligus juga memberi hak kepada anggota masyarakat global. Berbagai aturan dikenakan secara global (misalnya, WTO, IMF, UN, dan lain-lain). Tuntutan berkompetisi, dan sekaligus berkolaborasi, memaksa kita untuk terus menerus meningkatkan daya saing bangsa kita, baik dalam pasar lokal, regional, maupun dalam pasar global.
Sementara itu, era reformasi memungkinkan kita untuk menelaah dan memperbaiki dampak negatif dari sentralisasi yang berlebihan di masa lalu. Pola sentralisasi selain mengabaikan inisiatif masyarakat, juga cenderung meniadakan proses pengambilan keputusan yang didasarkan pada kriteria obyektif berdasarkan data dan informasi. Setelah beberapa dasawarsa di bawah pemerintahan tersentralisasi, kebijakan pucuk pimpinan seringkali menjadi satu-satunya acuan yang harus diikuti. Akibatnya, keputusan lebih banyak dilakukan atas dasar kesesuaian dengan kebijakan atasan daripada berdasarkan fakta dan informasi, sehingga informasi yang dikumpulkan dari lapangan menjadi kurang dihargai.
Selain masalah-masalah tersebut di atas, perkembangan teknologi juga memberikan tantangan tersendiri pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi yang berkembang pesat dan perlu dicermati adalah teknologi informasi. Tanpa penguasaan dan pemahaman akan Teknologi Telematika ini, tantangan globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain dan hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam Kepemimpinan Bangsa. Mengingat perkembangan Teknologi Telematika yang demikian pesat, maka upaya pengembangan dan penguasaan Teknologi Telematika yang didasarkan pada kebutuhan sendiri haruslah mendapat perhatian maupun prioritas yang utama untuk dapat menjadi masyarakat yang lebih maju.

 Dengan tantangan yang beragam seperti itu, Pemerintah Republik Indonesia harus terus melakukan upaya-upaya untuk mengatasinya dan mengantisipasi langkah-langkah yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Salah satu yang menjadi perhatian adalah bagaimana Teknologi Telematika (untuk selanjutnya akan disingkat TI atau IT-Information Technology) dapat berperan dalam langkah-langkah yang sedang, dan akan dilakukan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

2. Manfaat dan Dampak Negatif dari Telematika

Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana.

Dampak positif (keuntungan) dari perkembangan telematika antara lain :

ü Kemudahan dalam memperoleh Informasi secara cepat. Informasi yang diperoleh dapat bersifat real time artinya pada saat itu juga. Selain itu informasi yang diinginkan dapat diperoleh secara langsung pada sumbernya sehingga mengurangi adanya distorsi informasi.
ü Transparasi dalam Informasi. Informasi dapat diketahui siapa saja karena adanya keterbukaan.
ü Kemudahan dalam memperoleh data. Dengan adanya perkembangan telematika kita dapat memperoleh data dan Informasi dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
ü Penghematan Waktu. Orang tidak perlu lagi mengorban waktu untuk mengantri lama dalam melakukan transaksi keuangan tetapi cukup dengan melakukan transaksi melalui internet atau ponsel genggam.
ü Keuntungannya bagi masyarakat
a.       Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi dalam berbisnis dan
b.      memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
c.       Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
d.      Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan nilah tambah bagi masyarakat luas.
e.       Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
f.       Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor lainnya.
ü Keuntungannya bagi anak – anak
a.       Diantara manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
b.      Manfaat lain bisa diperoleh anak lewat program aplikasi berbentuk games yang umumnya dirancang untuk tujuan permainan dan tidak secara khusus diberi muatan pendidikan tertentu. Beberapa aplikasi games dapat berupa petualangan, pengaturan strategi, simulasi, dan bermain peran (role-play).
c.       Dalam kaitan ini, komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang menyenangkan bagi anak. Gambar-gambar dan suara yang muncul juga membuat anak tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi.
                                    
Dampak negatif (kerugian) dari perkembangan telematika antara lain :

´     Adanya cyber crime yaitu mengkloning data
´     Menyadap data
´     Mengubah data tanpa seizin pemilik data.
´     Kekurangannya bagi anak. Melalui internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Nina mengungkapkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah Surfing (“berselancar”) di internet.

Hal – hal yang harus dilakukan oleh orang tua demi mencegah dampak negatif pada anak
v  orangtualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaan internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.
Sayangnya, seringkali anaknya sudah terlalu canggih, sementara orangtuanya tidak tahu apa-apa. Tidak tahu bagaimana membuka internet, juga tidak tahu apa-apa soal games yang suka dimainkan anak. Nanti ketika ada akibat buruknya, orangtua baru menyesal
v  gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.
v  letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.

Cegah kecanduan

Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan aktivitas sosial. Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.

3. Media Komunikasi yang Digunakan untuk Telematika
Internet
Handphone
Video Conference

4.  Perkembangan Telematika Sebelum dan Sesudah Internet Muncul
Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara            rakyat  dengan            rakyat.Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang        radio siaran non pemerintah.Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Acaranya terbatas, hanya berupa permainan piano tunggal oleh B.J. Supriadi dengan pengaruh acara Alex Leo.
Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya.
Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televise.
Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).
 Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.
Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.

Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.

Sumber: