Membahas tentang sebuah
keterkaitan, berarti akan mengulaskan titik temu dan titik balik dari sebuah
bahasan tersebut. untuk sebuah keterkaitan dengan manusia, Ilmu Budaya Dasar
atau yang kita sebut dengan IBD sangatlah erat titik temu dan titik baliknya.
didalam kajian IBD menjelaskan bagaimana kita askan hidup berdampingan dengan
individu bahkan kelompok lain yang berbeda cara fikir dan pandang mereka.
kajian yang mengharuskan untuk mengetahui kesenjangan dan cara untuk
besosialisasi, berfikir mengutarakan sebuah pendapat demi menghandle sebuah
masyarakat yang madani.
dalam keseharian kita
banyak menjumpai bahkan acap kali berinteraksi dengan semua orang. bahkan
secara tidak sadar kita telah mengikuti dan melafalkan bahasa yang digunakan
sehari-hari di lingkugan kita bergaul. disini kita tidak mengetahui bahwa
sebuah interaksi budaya muncul dalam diri kita. interaksi ini berlanjut dari
kita balita sampai saat ini. dalam hal ini sudahlah pasti keterkaitan kita
dengan IBD tersebut ada dan keterkaitan ini menjadi titik balik kita sekarang
mengetahui keberadaan ILMU BUDAYA DASAR tersebut.
Sosialisi mengenai
kebudayaan yang ada dalam kehidupan kita bahkan Negara ini menjadi hal yang
tidak boleh untuk dihilangkan. Karenanya, sebuah budaya merupakan sebuah
warisan yang diberikan oleh pendahulu atau nenek moyang kita. Sebuah warisan harusnya
diemban amanat untuk menjaga dan melestarikannya. Diera globalisasi ini akan
banyak sekali akulturasi yang membawa sebuah kebudayaan mengalami perubahan dan
bahkan akan menjadikan budaya tersebut hilang secara perlahan-lahan. dalam
sebuah uji kasus yang ada di daerah timur atau tepatnya di Irian Jaya, telah
punahnya 9 bahasa daerah di pulau itu. sebuah gambaran kita menjaganya yaitu
menyikapi tentang pengkaliman dari bangsa lain akan budaya asli Negara kita
seperti angklung bambu, reok ponorogo, dan lainnya.
dengan kajian IBD ini
berarti mengharapkan kita lebih peka lagi terhadap Budaya yang ada dalam
lingkunag dan Negara untuk dijaga keasrian. Walaupun kita memiliki banyak
budaya yang belum kita ketahui, ragam suku, dan bahasa yang berbeda-beda tetapi
kewajiban untuk menjaga merupakan tugas kita bersama. “Bhineka Tungga Ika”
semboyan yang memberikan kemampuan kita untuk bersatu, beda bukan berarti
taksama, tapi perbedaan merupakan sebuah gambaran, pemikiran untuk mengemban
keputusan demi kesatuan.
No comments:
Post a Comment